Minggu, 15 Maret 2009

In loving memory of my beloved sister...

Doa Bagi Orang Tuaku


Ya Allah, yang aku taati dalam menghormati orang tuaku,
Aku mohon kepadaMu:
Dengan penuh belas kasih pandanglah mereka - orang tuaku...
Kepada mereka aku berutang hidupku dalam penyelenggaraanMu

Semoga hari demi hari semakin tumbuh, mekar dan berkembang
iman, harapan dan cinta kasih mereka.
Dalam-dalam di hati mereka tanamkanlah keyakinan
bahwa Engkau adalah awal mula dari segala yang ada
dan kepada Dikaulah semua akan kembali.

Sudilah Engkau tidak begitu saja memperhatikan kelemahan-kelemahan mereka.
Ampunilah pemanjaan-pemanjaan yang kelewat batas yang pernah diperlihatkan kepadaku,
dan sudilah Engkau tidak begitu saja menyalahkan mereka,
jika padaku terdapat penyelewengan, kelambanan dan lemahnya kehendakku.

Berilah mereka kesehatan dan kesejahteraan selama hidup mereka.
Curahkanlah rahmat berlimpah pada mereka.
Lindungi dan pertahankanlah mereka dengan tanganMu yang maha kuasa.

Semoga kehidupan Kristianiku
- dalam memenuhi harapan kesayangan mereka
serta harapan mereka pada umumnya -
merupakan hiburan pada usia-usia terakhir mereka.

Semoga mereka dapat wafat sebagai orang saleh.
Semoga, bila nanti tiba saatnya mereka menghadap Dikau,
mereka menghuni tempat tinggal surgawi.
Dan semoga aku boleh begabung serta betemu mereka,
aku anak yang setia untuk segala masa.
Amien.

Daniel A. Lord, SJ

Aku dapat doa ini pertama kali dari Kakak perempuanku, Rita Ratih, waktu itu aku masih kuliah di Solo n dia dah jadi dosen di Universitas Negeri Jember.

Sepanjang yang dapat kuingat, hubunganku dengannya tidaklah terlalu harmonis, meskipun dari kecil kami selalu tinggal serumah. Di tahun-tahun terakhir hidupnya, aku tahu dia berusaha mendekati aku, tapi waktu itu hatiku terlalu keras, aku masih menyimpan dendam-dendam dari masa laluku.

Dalam waktu kurang lebih 3 tahun sebelum kepergiannya, dia telah didera berbagai penyakit yang melemahkannya. Pertama dia divonis kanker tulang, vonis ngawur!!! Setelah berobat ke ahli pengobatan china, kami semua tahu bahwa itu adalah asam urat. Dalam keadaan yang terberat, dia hampir tidak dapat berjalan, hatiku masih terlalu keras baginya. Setelah teratur berobat, akhirnya kesembuhanpun dia dapat.

Keadaan membaik dan dia dapat menjalani semua aktifitasnya dengan normal, aku sempat mengunjunginya ke Jember, dan aku masih ingat raut wajahnya sewaktu menunggu aku turun dari kereta. Dia menungguku dengan sabar, just like my mom. Kami pun pulang ke rumah kosnya - dia memang memilih untuk tinggal di kos2an meskipun sebenarnya kami punya saudara di sana -

Aku ga kuat...lain kali akan kuteruskan...